counters

SELAYANG PANDANG

Nama baruga menurut beberapa orang tua yang sempat dimintai keterangan berarti tempat pertemuan atau musyawarah orang-orang terdahulu. Tempat bermusyawarah dikenal pertama kali pada saat Pappuangang Salogang dan Pappuangang Salabose yang konon tidak pernah akur, maka dengan inisitaif para tetua adat dicarilah tempat untuk melakukan musyawarah yang letaknya berada di tengah-tengah antara Salogang dan Salabose, maka dipilihlah tempat pertemuan tersebut di sekitar lapangan Baruga, kemudian dibangunlah Paqbarugang. Sejak saat itu orang mengenal daerah sekitar tempat pertemuan tersebut dengan nama Baruga.

Pada awalnya baruga adalah sebuah desa yang kemudian mengalami perubahan status dari Blingkungan yaitu Baruga, Simullu, Tanete, Lembang, Segeri dan Puawang. Sejak tahun 1994 melalui perda No 8 Tahun 2011 terjadi pemekaran wilayah Kelurahan Baruga, dimana Lingkungan Lembang, Segeri dan Puawang menjadi satu Kelurahan tersendiri yaitu Kelurahan Baruga Dhua yang berarti Baruga Juga atau masih Baruga.

Setelah mengalami perubahan status dari Desa Menjadi Kelurahan, Kelurahan Baruga telah di Pimpin oleh Sembilan Orang Lurah antara lain :

1. Sultani Mansyur ( 1964 - 1977 )
2. Muh. Amin ( 1978 - 1984 )
3. Chairuddin Y ( 1985 – 1987 )
4. Bajanuddin ( 1988 – 1993 )
5. Kusnadi, S.Sos ( 1994 – 2001 )
6. Syamsuhar, SE ( 2002 – 2008 )
7. Alimuddin ( 2008 – 2010)
8. Sugiarto, SSTP ( 2010 – 2011)
9. H.Muh. Abduh, A.Ma ( 2012 – 2013 )
10. Emil Nugraha, S.STP, MM (2013 – Sekarang)

0 komentar:

Posting Komentar